Terdapatnya sumber daya nuklir di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat menjadi berita yang lumayan viral baru-baru hal tersebut pertama kali diketahui dari data resmi milik negara dimana PT PLN (Persero) dalam usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang baru saja dirilis pada bulan Juni ini, memberitahukan bahwa Indonesia memiliki potensi terhadap bahan baku nuklir dengan jumlah sekitar 24 ribu ton. Dimana hal tersebut membuka potensi Negara Indonesia terhadap masa depan pemakaian energi dimana rencana terkait pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dapat dilaksanakan.
Berdasarkan keterangan dari CNN indonesia yang diungkapkan pada 17 Juni 2025 mengutip bahwa "Selain batu bara, terdapat juga potensi energi nuklir berupa uranium/thorium di Kabupaten Melawi yang dapat digunakan sebagai energi primer PLTN," tulis dokumen tersebut yang dikutip pada Selasa (17/6). Namun, dalam pemanfaatannya bahan nuklir masih harus menunggu kebijakan dari pemerintah dan melakukan studi kelayakan pembangunan PLTN. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kerusakan yang ingin dihindari apabila dalam pemanfaatan sumber energi nuklir yaitu uranium tidak memiliki dampak terhadap lingkungan sekitar baik itu manusia, hewan, dan sejenisnya.
Berdasarkan data dari Atlas Sumber Daya Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kalimantan Barat dalam usaha penyediaan tenaga listrik PT PLN tahun 2025–2034 menyatakan bahwa ada potensi uranium kurang lebih 24.112 ton di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, maka dari itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menyiapkan regulasi pengolahan bahan radioaktif uranium untuk menjadi sumber energi primer pembangkit listrik tenaga nuklir.
Seperti yang dikutip oleh detikfinance Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung pada Jum’at 20 Juni 2025 mengatakan "Ini kita lagi siapkan PP-nya (Peraturan Pemerintah). Mudah-mudahan dari PP-nya itu bisa diimplementasikan untuk pemurnian pengolahan bahan radioaktif itu bisa dimanfaatkan untuk energi,". Dari kalimat tersebut beliau memberitahukan bahwa pemerintahan sedang membuat perizinan penambangan uranium yang masuk dalam wilayah usaha radioaktif supaya aspek lingkungan tetap terjaga. Dalam penataan ini juga akan melibatkan berbagai pihak seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
Selain itu pernyataan dari pihak perusahan PLN yang dikutip oleh CNN Indonesia mengatakan "PLN berkomitmen atas penguatan pelaksanaan program transisi energi dengan Program Accelerated Renewable Energy Development (ARED) dengan memanfaatkan potensi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Barat,", dimana dari pernyataan tersebut pelaksanaan terkait pembangunan PLTN tidak hanya akan menjadi sebuah wacana saja, namun akan menjadi pembangkit listrik baseload yang tanpa menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK)
DAFTAR PUSTAKA
Detikcom. (2025, Juni 19). Mengenai Uranium, sumber Energi PLT Nukilr yang Potensinya 24.112 Ton di Kalimantan Barat. Detik.com
CNN INDONESIA (2025, Juni 17). Indonesia Punya Bahan Baku Nuklir 24.112 Ton di Melawi Kalimantan Barat.
Suara USU. (2025, Juni 18). Indonesia Temuka 24.112 Ton Bahan Baku Nuklir di Malawi. Kalimantan Barat.